Problems with the Authority of Institutions Handling Corruption Crimes: Challenges and Obstacles in Realizing Peace, Justice, and Strong Institutions in Indonesia

Authors

  • Samudra Farasi Putra Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
  • Slamet Tri Wahyudi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.59525/rechtsvinding.v3i2.995

Keywords:

Problems, Corruption Crimes, Authority, Peace, Strong Institutions

Abstract

The handling of corruption crimes has become a scourge in Indonesia's law enforcement system. Corruption crimes are extraordinary crimes that must be dealt with through special procedures in separate legal proceedings. In 2002, the government established the Corruption Eradication Commission through Law No. 30 of 2002 on the Corruption Eradication Commission. However, over time, other institutions such as the Attorney General's Office and the Police also gained authority in prosecuting corruption. This has led to legal uncertainty in the prosecution of corruption crimes and has the potential to create overlapping authorities. Meanwhile, Point 16 of the SDGs states that there should be strong state institutions in terms of law enforcement. The research method used is normative juridical with a legislative and conceptual approach. The results and discussion show that the a quo condition of corruption enforcement institutions is still held by three institutions, namely the Corruption Eradication Commission (KPK), the Attorney General's Office of the Republic of Indonesia, and the Indonesian National Police. All three have their own legal basis through Law No. 19 of 2019 concerning Amendments to Law No. 30 of 2002, Law No. 16 of 2004 concerning the Attorney General's Office and its amendments, and Law No. 2 of 2002 concerning the Indonesian National Police and its amendments, all of which grant authority to prosecute criminal acts of corruption. Therefore, the solution to this problem is to abolish the KPK and strengthen the authority of the Attorney General's Office of the Republic of Indonesia because the essential function of the KPK's establishment has been carried out until now, namely as a trigger in the enforcement of criminal acts of corruption in Indonesia, so that its existence is considered irrelevant at this time. This is also in line with point 16 of the SDGs, which requires the strengthening of law enforcement agencies to support the enforcement of the SDGs in Indonesia.

References

Adhari, A., Sitabuana, T. H., & Srihandayani, L. (2021). Kebijakan Pembatasan Internet di Indonesia: Perspektif Negara Hukum, Hak Asasi Manusia, dan Kajian Perbandingan. Jurnal Konstitusi, 18(2), 262. https://doi.org/10.31078/jk1821

Adlina, N. A., Erliyani, R., & Suprapto, S. (2022). Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dalam Perspektif Keadilan. Banua Law Review, 4(2), 169–183.

Arfiani, A., Syofyan, S., Delyarahmi, S., & others. (2023). Problematika Penegakan Hukum Delik Obstruction Of Justice Dalam Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Unes Journal of Swara Justisia, 6(4), 516–540.

Ariana, P., & Setyadi, Y. (2023). Penegakan Hukum dalam Putusan Hakim untuk Perkara Yang Menimpa Masyarakat Kecil. Journal of Law and Nation, 2(2), 82–88.

Cahyono, A., Iftitah, A., Hidayatullah, A. R., Yuliastuti, E., & Susetiyo, W. (2023). Analisis Kritis terhadap Penerapan Presidential Threshold dalam Pemilihan Umum 2024: Perspektif Hukum Normatif di Indonesia. Jurnal Supremasi, 1–14. https://doi.org/10.35457/supremasi.v13i2.3041

Chang, C., Liang, W., & Wang, Y. (2024). Trade secret laws and initial public offering underpricing. Review of Quantitative Finance and Accounting, 63(1), 325–353.

Corputty, P. (2020). Omnibus Law Sebagai Alternatif Penyembuh Obesitas Regulasi Sektoral. Jurnal Saniri, 1(1), 44–61.

Disemadi, H. S., & Wardhana, R. P. (2020). Perlindungan Anak Panti Asuhan Terhadap Kekerasan Di Batam, Indonesia: Kajian Hukum Perspektif SDGs. Jurnal Komunitas Yustisia, 3(3), 197–207.

Fitryantica, A. (2019). Harmonisasi Peraturan Perundang-Undangan Indonesia melalui Konsep Omnibus Law. Gema Keadilan, 6(3), 300–316.

Handayani, D. R. T. A., & others. (2016). Mewujudkan Keadilan Gender Melalui Perlindungan Hukum Terhadap Perempuan. RECHTSTAAT NIEUW, 1(01).

Hasan, I. N. (2020). Upaya Penegakan Hukum Pengembalian Kerugian Negara oleh Komisi Pemberantasan Korupsi akibat Tindak Pidana Korupsi.

Ilmiyah, N. (2020). Relevansi Pemikiran Ibnu Qayyim al-Jauziyah tentang Peranan Keyakinan Hakim dengan Sistem Pembuktian dalam Hukum Acara Pidana di Indonesia. Al-Jinayah: Jurnal Hukum Pidana Islam, 6(2), 420–449.

Indasyah, R. P., & others. (2023). Pola Koordinasi Dalam Pengawasan Penggunaan Dana Desa (Studi Kasus Desa Pancasila, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan).

Irfani, N. (2020). Asas Lex Superior, Lex Specialis, dan Lex Posterior: Pemaknaan, Problematika, dan Penggunaannya dalam Penalaran dan Argumentasi Hukum. Jurnal Legislasi Indonesia, 16(3), 305–325.

Iswandi, K., & Prasetyoningsih, N. (2020). Kedudukan State Auxiliary Organ dalam Sistem Ketatanegaraan di Indonesia. Jurnal Penegakan Hukum Dan Keadilan, 1(2). https://doi.org/10.18196/jphk.1208

Kobesi, S., Pekuwali, U. L., & Tadeus, D. W. (2019). Konflik Kewenangan Polri dan TNI dalam Penanganan Keamanan di Daerah Perbatasan Negara Indonesia dengan Negara-Negara Tetangga. Jurnal Hukum Proyuris, 1(1), 1–11.

Maramis, M. R. (2015). Peran ilmu forensik dalam penyelesaian kasus kejahatan seksual dalam dunia maya (internet). Jurnal Ilmu Hukum, 2(7), 42–53.

Marbun, R. G., Sitompul, I. L., Halawa, M., Pasa, I. P. M., & Purba, G. P. (2020). Tinjauan Yuridis Tindak Pidana Korupsi Sebagai Extra Ordinary Crime. Jurnal Ilmiah Simantek, 4(3), 234–243.

Marzuki, P. M. (2017). Penelitian Hukum: Edisi Revisi. Prenada Media.

Muhammad, H. (2019). Kejahatan Luar Biasa (Extra Ordinary Crime. Banda Aceh: Unimal Press.

Munck, G. L. (2016). What is democracy? A reconceptualization of the quality of democracy. Democratization. https://doi.org/10.1080/13510347.2014.918104

Nasution, B. J. (2008). Metode Penelitian Ilmu Hukum, Mandar Maju, Cetakan kesatu. Bandung.

Oktava, M. S., & Amalia, R. A. (2019). Paradoks Pemakzulan Presiden/Wakil Presiden Dalam Prinsip Negara Hukum. Media Keadilan: Jurnal Ilmu Hukum, 10(2), 199–218.

PAN-RB, K. (2021). Lembaga Pemerintah Pusat. Retrieved from https://www.menpan.go.id/site/kelembagaan/lembaga-pemerintah-pusat#9-lembaga-non-struktural

Parama, J. F., & Al-Fatih, S. (2021). Kajian Yuridis Ambivalensi Pergeseran Independensi Komisi Pemberantasan Korupsi (Kpk) Ke Dalam Rumpun Lembaga Eksekutif. Jurnal Komunitas Yustisia, 4(1), 57–65.

Prajas, B. Y., Harahap, N., & Prayuti, Y. (2021). Penegakan Hukum Terhadap Illegal Fishing Oleh Korps Polisi Perairan Dan Udara. Jurnal Hukum Media Justitia Nusantara (MJN), 11(2), 159–175.

Pramudita, L. E. R., & Sari, R. D. P. (2024). Legal Implications of Coercive Success Fee Demands by Attorneys Promising Victory Before Case Resolution. Reformasi Hukum, 28(2), 102–112.

Putra, A. (2019). Revisi UU KPK menyalahi prosedur hukum dan bisa digugat ke MK.

Rae, G. N. T. (2020). Good Governance dan Pemberantasan Korupsi. Jakarta: Saberro Inti Persada.

Rafii, M. A., & Nurfaedah, N. S. (2024). Pertanggungjawaban Pidana Pemimpin Negara Akibat Kejahatan HAM Berat dan Yurisdiksi International Criminal Court. El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(5), 2504–2512.

Sangalang, A. A. (2012). Kajian Terhadap Ganti Rugi Atas Tanah Dalam Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Guna Mewujudkan Kepastian Hukum, Perlindungan Hukum, Dan Keadilan Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 Dan Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun . UAJY.

Sekretariat SDGs DKI Jakarta. (2023). Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Retrieved from Sekretariat SDGs DKI Jakarta website: https://sdgs.jakarta.go.id/detil-sdgs/pekerjaan-layak-dan-pertumbuhan-ekonomi

Sengkeh, Y. N. (2021). KEWENANGAN KPK DALAM MENCEGAH SESEORANG BEPERGIAN KE LUAR NEGERI MENURUT UU NO. 30 TAHUN 2002 TENTANG KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI. LEX ADMINISTRATUM, 9(2).

Simamora, J. (2016). Problematika Penyelesaian Sengketa Kewenangan Lembaga Negara Oleh Mahkamah Konstitusi. Mimbar Hukum-Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, 28(1), 77–92.

Simatupang, T. H. (2021). Hak Asasi Manusia dan Perlindungan Kekayaan Intelektual dalam Perspektif Negara Hukum. Jurnal Ham, 12(1), 111–122.

Siswanto, D. (2013). Korupsi sebagai bentuk kejahatan transnasional terorganisir. Masalah-Masalah Hukum, 42(1), 123–130.

Solin, R. F., Hafsah, H., & Siregar, R. S. (2024). Pelaksanaan Restorative Justice di Kejaksaan Negeri Dairi dalam Perspektif Hukum Islam. Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan Dan Kemasyarakatan, 18(6), 4156–4167.

SONIA, S. C. (2023). STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI DALAM PROSES MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB/SDGs) TAHUN 2021.

Sukarnita, P. H., & Surata, I. N. (2021). Peranan Profesi Dan Pengamanan Dalam Penegakan Kode Etik Kepolisian Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia Di Kepolisian Resor Buleleng. Kertha Widya, 8(1), 38–66.

Syafrida, S., & Hartati, R. (2020). Mewujudkan Perlindungan Hukum Dan Jaminan Kepastian Hak Konsumen Muslim Terhadap Produk Halal (Suatu Kajian Ajaran Gustav Radbruch). JHR (Jurnal Hukum Replik), 7(1), 38–54.

Tjandra, W. R. (2013). Perbandingan Sistem Peradilan Tata Usaha Negara dan Conseil d’etat sebagai Institusi Pengawas Tindakan Hukum Tata Usaha Negara. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 20(3), 423–439.

Yusni, M. (2020). Keadilan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Perspektif Kejaksaan. Airlangga University Press.

Downloads

Published

2025-10-01

Issue

Section

Articles